Senin, 13 Mei 2013

Wujud Komitmen Perusahaan, Program RAPP Sejahterakan Warga Pulau Padang

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) senantiasa menunjukkan komitmen yang kuat dalam peran serta membangun bumi lancang kuning dan mensejahterakan masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasionalnya. Berbagai kegiatan dan program Corporate Social Responsibility (CSR) telah berlangsung sejak tahun 1999 hingga saat ini.

Program-program tersebut diantaranya program Pertanian Terpadu (IFS), Usaha Kecil dan Menengah (SME�s), Pelatihan Keterampilan Kejuruan (Vocational Training), Pembangunan Infrastruktur (SIP), Kesukarelawanan Karyawan (EV), Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan, Bidang Keagamaan, hingga program yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan.

Program ini sudah diimplementasikan di sekitar wilayah operasional perusahaan, yakni di Kabupaten Pelalawan, Kampar, Siak, Kuansing, dan Kep Meranti.

Saat ini RAPP tengah fokus menjalankan berbagai program Community Development (CD) di Kep Meranti, khususnya di Pulau Padang. Meski sempat berhenti beroperasi akibat pro kontra terhadap keberadaan perusahaan kertas tersebut, RAPP tetap melanjutkan estafet program CD yang menjadi tonggak penting perusahaan dalam menumbuhkembangkan diri bersama masyarakat.

Hingga saat ini perusahaan telah memberikan kontribusi berupa bantuan pemberian beasiswa mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi, memberikan peluang kerja dan usaha kepada masyarakat lokal, peningkatan tingkat kesehatan masyarakat seperti pelayanan paket gizi, pengobatan massal, imunisasi serta sunatan massal, pelatihan kejuruan, peningkatan kapasitas imam dan khatib, pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian.

Tak kalah menariknya, untuk lebih mempermudah aktifitas bagi masyarakat Pulau Padang, RAPP juga memberikan bantuan infrastruktur yang telah diberikan berupa bantuan pembangunan masjid/musholla, sekolah, sarana olah raga, kantor desa, peralatan/meubel, jalan desa serta bangunan sosial lainnya. Hal ini merupakan bentuk komitmen RAPP untuk menyejahterakan masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasional Pulau Padang.

Seperti dalam rilis yang diterima Halloriau.com, Asman, tokoh masyarakat Desa Mengkopot mengungkapkan, ''Sebelumnya saya pernah mengikuti sosialisasi yang difasilitasi oleh perusahaan. Kemudian ada yang mengatakan jika perusahaan masuk maka pulau padang akan hanyut (tenggelam, red), banjir. Menurut saya, kemarin itu ada segelintir masyarakat yang terprovokasi oleh hal-hal yang bersifat kepentingan kelompok. Syukurlah alhamdulillah untuk saat ini, Desa Mengkopot sudah kondusif. Karena adanya penghentian sementara operasional RAPP beberapa waktu lalu, banyak terjadi pengangguran. Saat ini Desa Mengkopot menjadi perhatian lewat program CD nya, selagi perusahaan berjalan sesuai prosedur, kami tetap mendukung, harapan saya program CD nya berkelanjutan sepanjang tahun.''

Senada dengan Asman, Aris (60), salah seorang pemilik kantin di Sei Kuat, sangat merasakan dampak dari penghentian operasional RAPP di daerahnya. Pria yang telah menetap di Sei Kuat sejak tahun 1985 itu mengatakan, semenjak operasional RAPP berhenti, selama satu tahun belakangan kantin miliknya terpaksa harus ditutup. Ia juga terpaksa memulangkan pekerja tetapnya yang berjumlah 12 orang karena tak sanggup membayar upah mereka.

''Selama penghentian ini saya mengalami kerugian yang cukup besar. Dan sejak pertengahan April lalu sudah banyak orang yang datang ke sini (Desa Sei Kuat, red), sehingga penghasilan mulai banyak,'' ujar Pria asal Binjai, Sumatera Utara itu saat ditemui disela-sela aktivitasnya.

Sementara itu, Marzum, Estate Manager RAPP untuk wilayah Pulau Padang mengungkapkan, RAPP akan memberikan peluang kerja bagi lebih kurang 500 orang penduduk tempatan dan membuka kesempatan kepada kontraktor lokal. Program dari CD kembali bergulir seperti perbaikan jalan yang sedang dinantikan oleh masyarakat, serta bantuan infrastruktur lainnya.

Keberadaan RAPP sangat berdampak bagi pembangunan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-UI) tahun 2010 menyimpulkan selama beroperasi (1999-2010) RAPP telah berkontribusi dalam pembentukan PDB nasional sekitar Rp 75 trilliun.

Berkontribusi dalam menciptakan pendapatan rumah tangga nasional sekitar Rp 22.3 trilyun, dan Riau sekitar Rp 17.1 trilyun (76.6%), dan sisanya 23.4% muncul di Provinsi lainnya. Kontribusi peningkatan jumlah tenaga kerja RAPP dan perusahaan rekanannya secara rata-rata sekitar 87 ribu orang, yang terdiri dari 64 ribu orang (72.95%) di Riau, dan 23 ribu orang (27.05%) muncul di provinsi lain. Pengeluaran untuk program CSR telah memberikan dampak multiplier output, bahkan dalam jangka panjang, alokasi pengeluaran program CSR yang tepat sasaran dapat membantu mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. (*/Yusni Fatimah)
http://www.halloriau.com/read-otonomi-34619-2013-05-11-program-rapp-sejahterakan-warga-pulau-padang--.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentar Anda disini: