Sabtu, 31 Agustus 2013

Di Kuansing, Mati Lampu Setiap Dua Jam

TELUK KUANTAN (RP) - Pelanggan PLN di Kabupaten Kuantan Singingi kecewa. Pasalnya, hampir tiap dua jam aliran listrik LN mati dan tidak beraturan lagi.

Akibatnya, seluruh kegiatan warga menjadi terganggu, mulai dari kantor pemerintah, swasta, pendidikan, usaha masyarakat dan kegiatan rumah tangga. Tetapi PLN Teluk Kuantan berdalih tidak menginginkan terjadinya situasi ini.

‘’Dulu mati lampu hanya dua jam sehari, sekarang rata-rata tiap dua jam lampu mati, kadang-kadang pas mengetik mati langsung data jadi hilang,’’ ujar Andi Candra, warga Benai kepada wartawan, Rabu (28/8).

Keluhan yang sama pernah diutarakan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kuansing Drs H Syoffaizal MSi. Akibatnya pelayanan KTP, kartu keluarga dan akta kelahiran serta pelayanan administrasi kependudukan lainnya menjadi terganggu.

‘’Kalau mati lampu warga menunggu dua jam bahkan lebih, padahal saat ini penerimaan PNS tingkat pengurusan KTP, akta kelahiran dan kartu keluarga meningkat, belum lagi elemen lain seperti guru untuk urusan kependudukan,’’ ujarnya.

Parahnya lagi, mati lampu yang tidak teratur bisa mengakibatkan kerusakan alat-alat seperti alat perekam e-KTP. ‘’Harusnya disaat seperti ini, PLN memberikan prioritas bagi kantor-kantor yang sedang melayani publik,’’ ujarnya.

Kepala PLN Ranting Teluk Kuantan, Darwin yang dikonfirmasi, Rabu siang terkait keluhan warga ini mengaku tidak menginginkan ini terjadi.

‘’Mana mungkin kami mau kondisi ini, banyak yang komplain kepada kami, dan kami faham kalau warga komplain dan kecewa, tetapi hal ini terjadi karena kondisi pasokan daya ke Kuansing yang kurang,’’ ujarnya.

Menurutnya, untuk pasokan normal, setiap hari Kuansing harus menerima kiriman 27 megawatt. Tetapi yang terkirim saat ini hanya 4 Megawatt setiap hari. Karena itu, pihaknya terpaksa melakukan pemadamam bergilir.

Pengurangan daya karena kapasitas PLTA Ombilin juga berkurang akibat kemarau dan kerusakan. ‘’Diutamakan di kota, yang didesa akan komplain, diutamakan di desa yang di kota akan komplain,’’ ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Komentar Anda disini: