Sabtu, 31 Agustus 2013

Rp910 Juta untuk 14 Koptan Disalurkan


KUANSING (RP) - Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi menyalurkan dana sebesar Rp910 juta untuk 14 kelompok tani (Koptan) yang ada di Kuansing. Masing-masing kelompok tani mendapatkan bantuan Rp65 juta.

Dana tersebut diserahkan Bupati H Sukarmis melalui Kepala Dinas Perikanan Kuansing Ir Emmerson kepada 14 kelompok tani tersebut, di Wisma Hasanah Teluk Kuantan, Selasa (27/8).

Bantuan tersebut merupakan bagian dari program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya (PUMP-PBB) tahun 2013 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, yang bertujuan untuk mengembangkan serta meningkatkan produktivitas ikan di Indonesia.

Untuk menjalankan program ini, para petani terlebih dahulu harus mendapatkan pengetahuan tentang aturan, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan penggunaan dari dana Rp910 juta ini.

Sehingga, Pemkab Kuansing yang mendapatkan program tersebut melalui Dinas Perikanan melaksanakan acara sosialisasi program PUMP-PB.

Sosialisai program ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Perikanan Kuansing, Ir Emmerson yang dihadiri para pejabat di Dinas Perikanan, para Kepala UPTD Perikanan, Penyuluh Lapangan, dan Ketua Kelompok Tani beserta anggota yang menerima bantuan ini.

Adapun 14 kelompok tani yang menerima bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI ini adalah, Kelompok Tani Lel Bersatu dari Desa Sako Pangean, Sejahtera Bersama dari Desa Sungai Langsat Pangean, Mina Batuah dari Desa Sako Pangean, dan Sentra Binjai dari Desa Rawang Binjai Pangean.

Kemudian, Koptan Binti Mandi dari Pulau Kijang Kuantan Hilir, Tigo Muaro dari Desa Kampung Baru Inuman, Soriak Mandiri I dan II dari Desa Seberang Taluk Hilir, Kecamatan Kuantan Tengah.

Selanjutnya, Koptan Rimtakop Sepakat dari Desa Pebaun Hulu Kecamatan Kuantan Mudik, Sikuran Jaya dari Desa Bedeng Sikuran Inumman, Rao-rao dari Desa Kampung Bari Sentajo Raya, Pincuran Betung dari Desa Koto Cerenti, Batang Kanca Jaya dari Desa Tebarau Panjang Gunung Toar dan Mina Mandiri dari Kelurahan Sungai Jering Kuantan Tengah. Sebanyak 14 kelompok tani yang mendapat bantuan ini merupakan hasil verifikasi dan seleksi dari pihaknya di Dinas Perikanan.

Dalam arahannya, Kepala Dinas Perikanan Kuansing, Ir Emmerson mengatakan, bahwa dana yang disalurkan kepada koptan ini merupakan dana dari pemerintah pusat yang merupakan aspirasi yang disampaikan oleh pihaknya di Pemkab Kuansing, yang didukung oleh Bupati H Sukarmis dan bantuan dari anggota DPR RI asal Riau di pusat.(adv/a)

Di Kuansing, Mati Lampu Setiap Dua Jam

TELUK KUANTAN (RP) - Pelanggan PLN di Kabupaten Kuantan Singingi kecewa. Pasalnya, hampir tiap dua jam aliran listrik LN mati dan tidak beraturan lagi.

Akibatnya, seluruh kegiatan warga menjadi terganggu, mulai dari kantor pemerintah, swasta, pendidikan, usaha masyarakat dan kegiatan rumah tangga. Tetapi PLN Teluk Kuantan berdalih tidak menginginkan terjadinya situasi ini.

‘’Dulu mati lampu hanya dua jam sehari, sekarang rata-rata tiap dua jam lampu mati, kadang-kadang pas mengetik mati langsung data jadi hilang,’’ ujar Andi Candra, warga Benai kepada wartawan, Rabu (28/8).

Keluhan yang sama pernah diutarakan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kuansing Drs H Syoffaizal MSi. Akibatnya pelayanan KTP, kartu keluarga dan akta kelahiran serta pelayanan administrasi kependudukan lainnya menjadi terganggu.

‘’Kalau mati lampu warga menunggu dua jam bahkan lebih, padahal saat ini penerimaan PNS tingkat pengurusan KTP, akta kelahiran dan kartu keluarga meningkat, belum lagi elemen lain seperti guru untuk urusan kependudukan,’’ ujarnya.

Parahnya lagi, mati lampu yang tidak teratur bisa mengakibatkan kerusakan alat-alat seperti alat perekam e-KTP. ‘’Harusnya disaat seperti ini, PLN memberikan prioritas bagi kantor-kantor yang sedang melayani publik,’’ ujarnya.

Kepala PLN Ranting Teluk Kuantan, Darwin yang dikonfirmasi, Rabu siang terkait keluhan warga ini mengaku tidak menginginkan ini terjadi.

‘’Mana mungkin kami mau kondisi ini, banyak yang komplain kepada kami, dan kami faham kalau warga komplain dan kecewa, tetapi hal ini terjadi karena kondisi pasokan daya ke Kuansing yang kurang,’’ ujarnya.

Menurutnya, untuk pasokan normal, setiap hari Kuansing harus menerima kiriman 27 megawatt. Tetapi yang terkirim saat ini hanya 4 Megawatt setiap hari. Karena itu, pihaknya terpaksa melakukan pemadamam bergilir.

Pengurangan daya karena kapasitas PLTA Ombilin juga berkurang akibat kemarau dan kerusakan. ‘’Diutamakan di kota, yang didesa akan komplain, diutamakan di desa yang di kota akan komplain,’’ ujarnya.